Pengesahan UU Porno oleh DPR pada tanggal 30 Okt 2008 memunculkan reaksi dari banyak kalangan terutama orang-orang yang masih ingin mempertahankan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Berbhineka Tunggal Ika. Mereka mengatakan (Forum Masyarakat yang memperjuangkan pluralitas di Indonesia): "UU Porno Jalan Menuju Kehancuran Bangsa." Pada Malam Keprihatinan atas lahirnya UU Porno, Jakarta 6 November 2008, mereka menampilkan seniman teater Butet dalam monolognya yang berjudul Sidang Susila II. Skrip dari Monolog ini disusun oleh novelis sekaligus aktivis Ayu Utami. Dalam molnolog ini dapat ditangkap sebuah kritik terhadap disahkannya UU Porno yang membuat Burung Garuda terkena flu burung yang menyebabkan "kelemasan" pada sisi Kebhinekaan di Indonesia.
Selain itu aksi juga diwarnai dengan tarian Kecak Bali yang menggambarkan keberagaman seni di Indonesia yang ditampilakan oleh kelompok tari dari Sekolah Tinggi Teologie. Aksi juga didatangi oleh tokoh-tokoh dari berbagai agama di Indonesia. Mereka berkumpul bersama dan berdoa bersama sebagai aksi penolakan terhadap pengesahan UU Porno. Adnan Buyung Nasution, sebagai penasihat hukum presiden mengatakan bahwa beliau akan mendesak Presiden SBY untuk tidak mendatangani pengesahan UU Porno ini. Datang juga diantaranya Adnan Krisna, Agung Sasongko, Kanjeng Ratu Hemas, dan Gus Dur bersama istri.
Selain itu aksi juga diwarnai dengan tarian Kecak Bali yang menggambarkan keberagaman seni di Indonesia yang ditampilakan oleh kelompok tari dari Sekolah Tinggi Teologie. Aksi juga didatangi oleh tokoh-tokoh dari berbagai agama di Indonesia. Mereka berkumpul bersama dan berdoa bersama sebagai aksi penolakan terhadap pengesahan UU Porno. Adnan Buyung Nasution, sebagai penasihat hukum presiden mengatakan bahwa beliau akan mendesak Presiden SBY untuk tidak mendatangani pengesahan UU Porno ini. Datang juga diantaranya Adnan Krisna, Agung Sasongko, Kanjeng Ratu Hemas, dan Gus Dur bersama istri.
No comments:
Post a Comment